Laporan: Lionhead Studios ditutup karena Microsoft menolak menjual Fable

Penawaran yang diberikan oleh penerbit yang berminat 'berkisar ratusan juta'.

Lionhead mungkin bisa bertahan jika bukan karena penolakan tegas Microsoft untuk berpisah dengan IP Fable yang menguntungkan.

Menurut laporan diKotaku, beberapa calon pembeli mengajukan penawaran untuk membeli studio tersebut selama periode konsultasi wajib—rentang waktu di mana perusahaan harus mencari cara untuk tetap buka sebelum ditutup, sesuai dengan hukum Inggris.

Beberapa penerbit, "beberapa nama terbesar di dunia game" menurut Kotaku, bahkan mengajukan surat niat untuk mengakuisisi Lionhead. Tawaran berkisar ratusan juta. Tentu saja, tidak ada penjualan yang dilakukan, dan Lionhead ditutup.

Mengapa? Pasalnya, pihak yang berkepentingan tentu berharap bisa mengakuisisi merek Fable bersama Lionhead, namun Microsoft tak rela melepaskannya. Penerbit mana pun yang mengakuisisi Lionhead dapat mengembangkan game Fable, tetapi hanya berdasarkan kontrak lisensi dengan Microsoft. Artinya, pabrikan Xbox One akan mengklaim sebagian besar pendapatan, memotong pendapatan Lionhead dan calon pemiliknya.

Meskipun sayang sekali Lionhead harus tutup, tidak mengherankan jika Microsoft menolak melepaskan diri dari Fable. Angsuran masa depan dalam seri ini—terutama sekuel bernomor—akan menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dapat diperoleh Microsoft dari penjualan apa pun. Dan tawaran ratusan juta tidak akan membuat Microsoft berkedip, apalagi melompat untuk menandatangani kontrak.

David L. Craddock menulis fiksi, nonfiksi, dan daftar belanjaan. Dia adalah penulis serial Stay A While and Listen, dan serial novel fantasi Gairden Chronicles untuk dewasa muda. Di luar menulis, dia menikmati bermain game Mario, Zelda, dan Dark Souls, dan dengan senang hati akan berdiskusi panjang lebar tentang berbagai alasan mengapa Dark Souls 2 adalah yang terbaik dalam seri ini. Ikuti dia secara online didavidlcraddock.comdan @davidlcraddock.