Hasil investigasi internal menyebutkan perusahaan telah menjadi korban dari tuduhan yang tidak akurat
Activision telah menerbitkantemuan investigasi internaldilakukan pada dirinya sendiri setelah serangkaian tuntutan hukum danskandalyang telah mengguncang perusahaan dalam satu tahun terakhir.
Kesimpulan utama dari investigasi ini menyatakan bahwa “walaupun ada beberapa kasus pelecehan gender yang terbukti”, namun tidak ditemukan bahwa eksekutif dan anggota dewan penerbit “menyadari dan menoleransi pelecehan gender”.
Kesimpulan ini juga menyangkal “bahwa pernah ada masalah sistemik terkait pelecehan, diskriminasi, atau pembalasan” di dalam perusahaan.
Activision Menyelidiki Activision Atas Tuduhan Pelecehan
Seperti dilansir olehGame PCN, dalam dokumen Activision menyatakan: “Bertentangan dengan banyak tuduhan, Dewan dan penasihat eksternalnya telah memutuskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa eksekutif senior Activision Blizzard dengan sengaja mengabaikan atau berusaha meremehkan kasus pelecehan gender yang terjadi dan dilaporkan.”
Laporan ini juga mengutip temuan mantan Ketua Equal Employment Opportunity Commission Gilbert Casellas, yang menyatakan “menyimpulkan bahwa tidak ada pelecehan yang meluas, pola atau praktik pelecehan, atau pelecehan sistemik di Activision Blizzard atau di unit bisnisnya selama periode tersebut. jangka waktu”.
Selain itu, perusahaan mengklaim Casellas menetapkan bahwa “berdasarkan volume laporan, jumlah pelanggaran yang dilaporkan relatif rendah untuk perusahaan sebesar Activision Blizzard”.
Activision selanjutnya menolak liputan jurnalistik tentang hal tersebuttuduhan terhadap tokoh seniordi dalam perusahaan, mengacu pada “rentetan kritik media yang tiada henti yang berupaya menodai seluruh perusahaan (dan banyak karyawan yang tidak bersalah) dengan noda dari sebagian kecil populasi karyawan kami yang terlibat dalam perilaku buruk dan didisiplinkan karenanya.”
Menanggapi tuduhan yang dibuat oleh Departemen Ketenagakerjaan dan Perumahan yang Adil California (DFEH) dalam gugatan yang sedang berlangsung terhadap penerbit, yang diajukan pada Juli 2021, Activision menyebutnya sebagai “sangat menghasut” dan “dibuat untuk pers”, sementara juga menyatakan bahwa belum ada pengadilan yang memutuskan bahwa tuduhan tersebut benar.
Di sisi lain, penerbit juga menguraikan serangkaian “reformasi dan perbaikan” yang dilakukan untuk meningkatkan tempat kerja mereka, termasuk mempekerjakan Wakil Presiden untuk Integritas Tempat Kerja dan Kesetaraan Kesempatan Kerja, serta meningkatkan jumlah tim Etika dan Kepatuhan sebanyak empat kali lipat.
Pastikan untuk mengikuti kami untuk liputan lebih lanjutBadai Salju Activisionseiring berkembangnya cerita ini.