Ubisoft selalu mengandalkan teknologi mutakhir untuk menghidupkan dunia terbuka mereka yang luas, terutama dalam seri ikonik seperti Assassin's Creed. Selama bertahun-tahun, perusahaan telah menyempurnakan seni menciptakan kembali tempat-tempat bersejarah dengan detail yang menakjubkan. Namun untuk Assassin's Creed Origins, mereka melangkah lebih jauh lagi, bekerja sama dengan NASA untuk membuat Mesir Kuno seakurat mungkin dengan menggunakan citra satelit.
Dalam sebuah wawancara denganTeknologi Wccf, Ubisoft menjelaskan bagaimana mereka menggunakan data satelit dan dokumentasi teknis NASA untuk membantu menciptakan kembali lanskap Mesir Kuno. Data ini memungkinkan mereka menyempurnakan detail seperti warna tanah dan vegetasi, sehingga memastikan gambaran lingkungan yang realistis. Dengan mengandalkan wawasan NASA, Ubisoft mampu menangkap atmosfer dan geografi wilayah tersebut secara akurat, sehingga menambah keaslian game secara keseluruhan.
Salah satu tujuan Ubisoft dengan Assassin's Creed Origins adalah untuk menunjukkan bahwa Mesir lebih dari sekadar gurun pasir. Mereka memastikan untuk menangkap keragaman daratan, mulai dari Delta Nil yang ramai, rumah bagi burung dan hewan seperti kuda nil dan buaya, hingga wilayah Giza yang kering dan berpasir, tempat pemain bertemu ular atau hyena.
Perlu dicatat bahwa Assassin's Creed Origins adalah titik balik besar bagi franchise ini. Setelah judul-judul sebelumnya mulai terasa berulang dan mendapat tinjauan yang beragam, Ubisoft mengambil langkah mundur dan memperkenalkan pendekatan baru, dan fokus pengembang pada keaslian tampaknya membuat game ini menonjol.
Ubisoft mungkin dikritik karena banyak hal, namun tidak pernah berhenti mendorong batas-batas teknologi untuk membuat setiap game Assassin's Creed baru menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dengan game yang akan datang sepertiBayangan Pengakuan Iman Assassin, akan menarik untuk melihat apakah mereka mencoba hal serupa dengan bekerja sama lagi dengan para ahli seperti NASA.
Bacaan MP1 Lainnya: